Categories Berita Terbaru

Ramah Tamah dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional

Pada tanggal 11 Maret 2014, para WNI  di Denmark diundang oleh pihak Kedubes RI untuk beramah tamah dengan Bapak Andrinof Chantiago (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional) yang sedang berkunjung. Acara dilaksanakan di Wisma Duta. Pihak PPI juga turut hadir untuk ikut beramah tamah dan berdiskusi singkat dengan beliau. Berikut adalah ringkasan sambutan dari Bapak Andrinof (credits to Ghina ) :

Pak Andrinof menyampaikan sambutan ditemani Dubes RI untuk Denmark Pak Bomer Pasaribu
Pak Andrinof menyampaikan sambutan ditemani Dubes RI untuk Denmark Pak Bomer Pasaribu

“Di pemerintahan yang baru ini, tentu tantangan sangat banyak, namun peluang untuk maju dan menjadi lebih baik juga sangat banyak dan baik. Dibandingkan dengan Negara-negara lain, kita yang memiliki banyak sumber daya alam maupun manusia harus lebih banyak lompatan ke depan. Dilemma yang kita hadapi sebagai bangsa besar adalah antara menyesal dan mensyukuri apa yang kita punya. Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan hasil minyak, kayu hutan, ditambah lagi dengan SDA lain yang berpotensi seperti gas dan batu bara, seharusnya bisa membuat kita sejajar dengan bangsa lainnya. Namun kenyataannya kita masih belum bisa sejajar dengan bangsa lain walaupun memiliki titik mulai yang sama.

Belakangan semakin banyak paradox yang malah memanfaatkan SDA yang kita punya. Contohnya dengan garis pantai dan laut yang kita punya, yang bahkan disebut sebagai garis pantai kedua terpanjang di dunia, ironis dengan garam yang masih import dari Negara lain.

Mengurus Indonesia tidaklah mudah. Di antara masalah lainnya, penyediaan pangan dan energi masih sangat sulit di Negara kita.

Belajar dari Negara Skandinavia sangatlah penting di saat sekarang ini. Kita harus banyak mencontoh dari cara pandang dan semangat yang mereka punya. Untuk hal ini kita patut memberikan apresiasi kepada mereka, terutama dalam kebijakan mereka yang senantiasa membantu memajukan Negara-negara sahabat. Mereka bisa membagi sistem untuk membangun Negara yang sejahtera.

Saya yakin untuk yang sedang menimba ilmu di sini (Denmark), pasti bisa mendapatkan banyak hal yang tidak bisa didapatkan di Indonesia. Hal tersebut pastilah berguna untuk diri sendiri dan juga untuk memajukan Indonesia nantinya. Untuk yang selesai (pendidikannya) lebih cepat, bisa pulang juga lebih cepat! Untuk yang masih belajar, bisa terus belajar!

Sebagai bangsa yang besar, kita harus reorientasi diri dari bangsa yang memanjakan diri sendiri dari SDA yang dipunya, beralih menjadi bangsa yang bisa memajukan perekonomian sumber daya manusianya. Kita yang memiliki kebiaasan memanjakan diri ini, menjadi tertinggal dibandingkan China, India, dan Negara lainnya. Ini penting untuk kita sadari agar kita bisa bangkit dan sadar dari keterpurukan ini. Kita harus dapat optimis dan bisa memanfaatkan hasil yang kita punya, lalu diolah dan diberdayakan secara kreatif!

Kita masih punya laut, energi (kecuali minyak), yang harus kita ubah cara pengelolaanya. Berhenti untuk jual minyak mentah! Berhenti jadi Negara ‘baik’ yang hanya menambah nilai kompetitif Negara lain, bukan untuk Negara sendiri. Jadikan sumber energi yang kita punya untuk bisa mensejahterakan masyarakat. Kita harus berubah dari masyarakat konsumtif menjadi masyarakat produsen.

Saya yakin, yang ada di sini (mahasiswa) akan berguna dalam penyerapan pendidikan di masa depan.

Kita harus siap menyusun agenda ke depan Indonesia, yaitu menjadi masyarakat produsen dan upgrade bidang kewirausahan, pendidikan, kewilayahan, pariwisata, dan pembangunan daerah luar Jawa. Majukan kualitas universitas sehingga dapat bersaing dengan dunia luar, gali insentif sumber daya yang kita punya. Tingkatkan produktifitas nasional!

Foto bersama PPI-DK dengan Pak Andrinof
Foto bersama PPI-DK dengan Pak Andrinof

 

info@denmark.ppi.id

PPI DK (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Denmark) merupakan perhimpunan pelajar yang sedang menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas di Denmark baik di tingkat sarjana, pasca sarjana, doktoral maupun post doktoral.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *